Ini masih dalam rangkaian jalan-jalan menuju desa kentingan yang saya ceritakan di sini. Karena ingin sampai di tujuan pagi, sengaja kemarin kami berangkat tanpa sarapan. Rencana mau nyarap di jalan saja. Dan akhirnya setelah ditimbang-timbang, diputuskan untuk makan di soto djiancuk, sebuah warung soto khas surabaya yang ada di daerah sonopakis tepatnya di jln PGRI 2 no 59 jogja.
Tertarik ke sana karena pernah nemu sebuah blog menceritakan tentang keunikan warung soto ini. Selain itu saya juga penasaran dengan interior ruangnya yang beda dengan warung yang lain. Kelihatan nyeni... di seberang jalan depan warung, terparkir sebuah bus yang sudah dimodifikasi menjadi semacam food truck yang menandakan warung tersebut buka.
Sudah banyak pengunjung yang datang ketika kami datang. Kami akhirnya memilih duduk di meja paling depan,dekat dengan pintu masuk. Di sebelah kami ada sebuah kolam ikan kecil. Di dinding warung terpasang beberapa lukisan dan ornamen unik sebagai hiasan.
Tidak berapa lama pesanan kami datang, semangkuk soto berisi campuran sayuran taoge, daging, keripik kentang, daun bawang,bawang goreng, dan sepotong telur rebus beserta nasi putih siap kami santap. Porsinya tidak banyak, hanya semangkuk kecil, tapi lumayan mengenyangkan. Rasanya menurut saya standard saja, ga terlalu istimewa. Tapi ini kembali lagi ke masalah selera.
suasana di soto djiancuk (doc.pri) |
Dari sisi harga, menurut saya lumayan mahal, 3 mangkok kecil soto campur dihargai Rp.34.500,- berarti per mangkuknya Rp.11.500,-. Total dengan minum dan tambahan lainnya habis Rp.43.500,-.
Paling tidak sudah tidak penasaran lagi dengan soto djiancuk yang lumayan terkenal itu.
Posting Komentar
Posting Komentar