Hari ini pengen wisata yang agak mblusuk, meskipun sebenarnya juga nggak mblusuk banget sih karena masih di daerah Sleman. Tepatnya ke Desa Ketingan, yang ada di kalurahan Tirtoadi Mlati Sleman.
Sudah lama dapat info kalau Desa Ketingan merupakan desa wisata tempat kita bisa menikmati kawanan burung kuntul (bangau).
Ya, desa Ketingan memang menjadi salah satu habitat burung kuntul. Konon mereka berimigrasi ke desa ini sekitar tahun 1997. Tadinya masyarakat merasa khawatir kawanan burung ini akan merusak tanaman padi yang mereka tanam. Namun kekhawatiran mereka tidak terbukti, sehingga mereka membiarkan burung kuntul hidup dan berkembang biak di desa mereka.
Ya, desa Ketingan memang menjadi salah satu habitat burung kuntul. Konon mereka berimigrasi ke desa ini sekitar tahun 1997. Tadinya masyarakat merasa khawatir kawanan burung ini akan merusak tanaman padi yang mereka tanam. Namun kekhawatiran mereka tidak terbukti, sehingga mereka membiarkan burung kuntul hidup dan berkembang biak di desa mereka.
Lokasi desa Ketingan tidak terlalu sulit untuk dijangkau, kalau dari arah kota jogja, kita menuju Sleman melalui Jalan Magelang, terus ke utara sampai ketemu perempatan makam Wahidin Sudirohusodo, kemudian belok ke kiri sampai ketemu pasar Cebongan. Dari perempatan pasar Cebongan, belok ke kiri (selatan) kurang lebih 200m sampai ketemu kantor polisi. Nah, di depan kantor polisi itu nanti ada petunjuk jalan menuju ke desa Wisata Ketingan. Ikuti saja petunjuk arahnya, kalau masih bingung, jangan ragu untuk bertanya kepada warga setempat.
Saya sampai Desa Ketingan sekitar pukul 10 pagi. Dari jauh terlihat kumpulan burung kuntul yang hinggap di pohon, hampir semua pohon yang ada di desa itu dihinggapi puluhan burung kuntul. Suara riuh burung kuntul dan kepakan sayapnya sangat keras terdengar. Sungguh pemandangan yang sangat eksotis.
Sayang, sewaktu saya ke sana saya tidak bisa mendapatkan gambar burung kuntul yang bagus, karena cuma memakai kamera hp. Seharusnya kalau ke sana membawa kamera.
Di pohon kelapa ini, sebenarnya banyak burung kuntul bertengger |
Sebenarnya desa Ketingan diresmikan sebagai desa wisata sejak tahun 2005. Bahkan dulunya di sana didirikan semacam gardu pandang yang disediakan untuk para pengunjung yang ingin melihat burung kuntul lebih dekat. Tapi tadi sewaktu saya ke sana, saya tidak menjumpai gardu pandang yang di maksud.
Secara umum, suasana desa ketingan termasuk sepi, tidak banyak aktifitas penduduk yang terlihat di sekitar rumah. Mungkin mereka banyak yang sedang pergi ke sawah. Beberapa rumah di sana juga banyak yang sudah bagus dengan desain modern, sepertinya rumah-rumah ini menyediakan kamar untuk home stay bagi pengunjung yang ingin menginap.
Selain wisata burung kuntul, di desa Ketingan juga terdapat embung yang saat ini banyak dikunjungi orang-orang yang hobi memancing. Embung ini belum lama diresmikan. Tadi saya juga menyempatkan diri melihatnya. Embung ini berada tepat di belakang makam mbah celeng, saya belum tahu apa dan siapa mbah celeng. Yang pasti sangat terkenal di kampung itu.
Sewaktu saya ke sana banyak sekali pengunjung yang datang. Banyak mobil dan sepeda motor yang terparkir di sekitar area pemancingan.
Sewaktu saya ke sana banyak sekali pengunjung yang datang. Banyak mobil dan sepeda motor yang terparkir di sekitar area pemancingan.
Posting Komentar
Posting Komentar