Tahun 2018 adalah tahun yang sibuk bagi kita bangsa Indonesia. Setelah sukses dengan penyelenggaraan Pilkada serentak, ada lagi sebuah perhelatan besar yang hendak digelar. Yakni pesta olah raga negara-negara Asia, Asian Games.
Asian games adalah pesta olah raga terbesar kedua setelah olimpiade yang dilaksanakan setiap 4 tahun sekali. Pertama kali diselenggarakan di New Delhi India pada tahun 1951.
Tahun ini Indonesia terpilih menjadi tuan rumah setelah Vietnam yang seharusnya mendapat giliran mengundurkan diri karena masalah keuangan. Kali ini kota yang dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Asian Games 2018 adalah Jakarta dan Palembang.
Sebenarnya ini bukan kali pertama Indonesia menjadi tempat penyelenggaraan Asian Games. Di tahun 1962 kita pernah menjadi tuan rumah juga. Patung Selamat Datang yang dibuat oleh seniman Edhi Sunarso pada tahun 1961 yang saat ini masih berdiri kokoh di bundaran HI, menjadi saksi sejarah penyambutan secara simbolis tamu-tamu manca di Asian Games ke-4 yang diselenggarakan tanggal 24 Agustus - 4 September 1962 di Jakarta.
Terpilihnya kembali Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 ini bukan tanpa alasan. Salah satu pertimbangannya adalah faktor keamanan dan ketersediaannya infrastruktur yang memadai. Dan saatnya bagi kita untuk membuktikan kepada dunia bahwa semua itu benar adanya.
Akan banyak manfaat besar yang bisa kita raih seandainya penyelenggaraan Asian Games ini sukses. Sebuah promosi besar terutama untuk sektor pariwisata dan budaya.
Persiapan infrastruktur telah dilakukan oleh pemerintah baik di Jakarta maupun Palembang. Mulai dari pembenahan Gelora Bung Karno, pembangunan wisma atlet, perbaikan dan pembangunan sarana prasarana transportasi, dan lain-lain. Itu semua tidak akan ada makna tanpa dukungan kita warga negara Indonesia untuk turut menyukseskannya.
Sumber : Asian Games 2018 |
Sebagai tuan rumah ada 2 target besar yang harus kita capai. Sukses sebagai tuan rumah, dan sukses pula mendulang banyak prestasi di olah raga-olah raga yang dipertandingkan. Terutama untuk cabang olah raga yang diunggulkan, dalam hal ini Bapak Presiden Jokowi menargetkan negara Indonesia berhasil masuk 10 besar.
Sumber : instragram @kemenpora |
Penyelenggaraan Asian Games 2018
Di Asian Games 2018 ini, akan ada 45 negara yang mengikuti event ini, dengan total sekitar 15.000 atlet yang akan mewakili untuk mengikuti kompetisi di 40 cabang olah raga yang dipertandingkan.
Dan tidak bisa dipungkiri prestasi olah raga menjadi salah satu tolok ukur berjayanya sebuah negara dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia. Dalam pidatonya di tahun 1962 pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-4, Pak Karno presiden RI 1 pernah menyampaikan bahwa "Asian Games bukan terbatas pertandingan olah raga, tetapi mengusung harga diri bangsa".
Sebagai sebuah negara, Asian Games merupakan event bersama. Menjadi tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia untuk menyukseskannya. Tidak hanya daerah atau propinsi yang menjadi tempat penyelenggaraan yang wajib berbenah untuk menyongsong perhelatan Asian Games 2018 tetapi seluruh wilayah Indonesia harus bersiap menyambutnya.
Meskipun kota Palembang dan Jakarta yang menjadi ajang penyelenggaraan, namun hakikatnya tuan rumah dari kegiatan ini adalah Indonesia. Berhasil tidaknya event ini akan berpengaruh terhadap nama baik bangsa dan negara. Oleh sebab itu sudah seharusnya kita harus dukung bersama penyelenggaraan Asian Games 2018.
Sumber : instagram @asiangames2018 |
Apalagi besar kemungkinan dalam perhelatan itu tidak cuma para atlet yang datang, tapi para kerabat, supporter juga turut serta. Bisa jadi selama berada di Indonesia mereka tidak hanya fokus di tempat penyelenggaraan saja tetapi juga propinsi-propinsi lain untuk berkunjung dan berwisata. Sehingga ini menjadi peluang besar bagi kita untuk meningkatkan kunjungan wisatawan manca ke negara kita.
Event ini juga merupakan ajang bagi kita bangsa Indonesia mengobarkan kembali semangat kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara lewat 3 maskot Asian Games 2018 yang mengingatkan kita dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" , mereka adalah :
Bhin Bhin, seekor burung Cendrawasih (Paradisaea Apoda) yang merepresentasikan strategi. Bhin Bhin mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua.
Atung, seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.
Kaka, seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) yang merepresentasikan kekuatan. Kaka mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang.
Ketiga maskot tersebut terlihat sangat menggemaskan, dan merupakan merchandise yang sangat menarik untuk dikoleksi. Sayapun berharap dapat memiliki.
Dukungan Jogja untuk Asian Games 2018
Meskipun Jogja bukan tempat dilaksanakannya Asian games 2018, namun semangat dan dukungan terhadap Asian games 2018 sangat terasa. Terlebih di kalangan muda.
Jogja sendiri memiliki komunitas peduli pariwisata yang tergabung dalam genpi jogja, yang merupakan binaan langsung dari Kementrian Pariwisata yang sangat peduli untuk ikut membagikan informasi lewat media sosial setiap agenda kegiatan yang ada di Jogja khususnya dan Indonesia umumnya. Termasuk kegiatan menyebarkan konten-konten positif untuk mendukung para atlet kita berjuang di arena Asian Games nanti, dan menyebarluaskan theme song maupun beberapa official song Asian Games 2018 agar akrab di telinga masyarakat.
Terlebih dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 ini, Jogja mendapat kehormatan menjadi titik awal perjalanan kirab obor Asian Games di Indonesia. Sehingga hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Jogja. Prosesi yang diawali dengan penyatuan api dari India dan api dari Mrapen di Candi Prambanan, Sleman Jogja ini berlangsung pada tanggal 18 Juli 2018. Untuk kemudian dibawa berkeliling kota Jogja pada tanggal 19 Juli 2018 dan berlanjut ke kota solo dan kota-kota lain di Indonesia. Kirab obor merupakan simbol pertemanan dan semangat Asian Games 2018 di seluruh penjuru Indonesia.
Sumber : instagram @dukungbersama |
Rute kirab obor Asian Games sediri akan melintasi 18 propinsi dan 54 kota, mulai dari Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, hingga Papua Barat. Setelah itu, kirab obor akan melanjutkan perjalanan ke Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan menyeberang ke Pulau Sumatera, bermula dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, hingga Lampung dan akan kembali ke Pulau Jawa melintasi Banten, Jawa Barat, serta akan tiba di DKI Jakarta pada 15 Agustus.
Gambaran pelaksanaan kirab obor Asian Games 2018 bisa dilihat di video berikut :
Karena Jogja adalah bagian dari Indonesia, maka sebagaimana wilayah-wilayah lain di nusantara, warga Jogja juga siap mendukung Asian Games 2018. Mari bersama kita sukseskan pelaksanaan Asian Games 2018. Sukses penyelenggaraan maupun sukses prestasi, demi nama baik dan kejayaan ibu pertiwi.
Salam...
Semoga sukses asean games tahun ini ya, dan saya yang berdomisili di Jogja ikut senang dan turut mendukung suksesnya acara asean games.
BalasHapusAamiin... Setuju.. Terima kasih kunjungannya... 👍🙏
HapusSama-sama, Teh. Salam kenal ya.
HapusSemoga bisa terjalin nih silaturahmi engenaik cerita-cerita yang teh Sapti tulis di blog ini.
Saya follow ya blognya :)
Kalau mau follback juga boleh..hehe
Siap... Saya follback juga... 😄
HapusWaah saya sekarang merindinnya karna torch relay-nya yang keliling Indonesia. Saya lumayan ngikutin update story relaynya, dan meriaah bangettt
BalasHapusBetul... Bikin semangat nasionalisme mnj menggelora ya... Smg asian games berjalan dengan lancar dan sukses... 👍👍
HapusSalam Asian Games
BalasHapusSalam...👍😉
Hapusyeay! semoga sukses selalu Indonesiaku.
BalasHapussemoga banyak bawa pulang emas, amin.
Aamiin.. Iya mb, rangking 4 besar nih.. Hihi...
Hapus