Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku dan bangsa, dan itulah yang membuat kita kaya. Sebuah kekayaan yang harus dirawat dan dijaga, demi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sumber foto : pixabay |
Tidak bisa dipungkiri, akhir-akhir ini banyak kejadian yang membuat kita mengelus dada. Berita hoax yang semakin marak, toleransi yang sepertinya perlu ditanamkan lagi, kebiasaan mencaci padahal kepada saudara sendiri, yang banyak membanjiri media sosial anak negeri. Belum lagi paham radikal yang berusaha disebarluaskan lewat media sosial yang bisa diakses siapa saja.
Memang tidak dapat dihindari, kemajuan di bidang informasi seperti pedang bermata dua. Satu sisi memberikan kebaikan namun di sisi lain dapat mendatangkan keburukan. Sehingga kita harus bijak menyikapi.
Diperlukan upaya-upaya untuk meminimalisir konten-konten negatif, yang menganggap keberagaman yang kita miliki sebagai sesuatu yang masih perlu dipertentangkan lagi. Salah satu caranya adalah dengan membanjiri media sosial dengan konten-konten positif yang menarik dan layak untuk dibagi.
Paling tidak semangat tersebut juga yang melatarbelakangi diselenggarakannya acara "Ngobrol Bareng MPR RI bersame Netizen Jogja" yang diselenggarakan pada hari Selasa, 4 Desember 2018 lalu di Satoria Hotel. Dan beruntunglah saya menjadi salah satu dari 20 blogger yang hadir di acara itu.
Para peserta dan nara sumber (doc. Tribunnews. Com) |
Pentingnya Merawat Jati Diri Bangsa
Dalam acara yang dihadiri Sesjen MPR RI Bapak Ma'ruf Cahyono, Kepala Biro Humas Setjen MPR Ibu Siti Fauziah, dan Kepala Bagian Pengolah Data dan Sistem Informasi (PDSI) Bapak Andrianto tersebut kami memperoleh informasi mengenai pentingnya menjaga jati diri bangsa Indonesia, agar kita tidak terombang-ambing dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia. Karena suatu bangsa hanya bisa menjadi besar kalau memahami nilai-nilai yg menjadi pegangan hidup bersama.
Jatidiri bangsa Indonesia ada dalam nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Yang tertuang dalam sila-silanya. Dimana pada dasarnya kita adalah bangsa yang religius, humanis, nasionalis, bersatu, mengedepankan musyawarah mufakat, dan adil. Pertanyaannya, kalau hal itu sampai berkurang atau justru hilang, kita harus introspeksi bersama, ada masalah apa.
Para nara sumber menyampaikan paparannya (doc. Pri) |
Menjawab persoalan tersebut, dan untuk merawat keindonesiaan agar nilai-nilai dalam Pancasila dapat diinternalisasi ke dalam jiwa seluruh rakyat Indonesia, MPR memiliki tugas untuk mensosialisasikan sebuah pedoman yang dapat digunakan oleh seluruh anak bangsa dalam kehidupan bernegara.
Empat Pilar MPR Sebagai Pedoman Bangsa Indonesia
Kemajemukan memang rentan dengan perbedaan. Yang bila tidak disikapi dengan arif dapat memunculkan friksi dan gesekan. Itulah sebabnya bangsa Indonesia perlu acuan yang harus dipatuhi bersama, yakni 4 pilar MPR.
Keempat Pilar MPR tersebut adalah :
- Pancasila, sebagai landasan idiologi dan pemersatu bangsa.
- UUD RI 1945, yang dalam pasal 1 secara eksplisit mewujudkan bentuk negara sebagaimana dicita-citakan Pancasila, yakni negara Indonesia adalah Negara Kesatuan Berbentuk Republik.
- NKRI, yang merupakan bentuk negara yang disepakati bersama.
- Bhinneka Tunggal Ika, sebagai semboyan yang kita gunakan bersama.
Pemahaman yang baik akan empat pilar tersebut akan menjadi benteng dan pemersatu bangsa Indonesia ketika menjumpai perbedaan, termasuk perbedaan pilihan jelang pemilihan presiden di tahun 2019 nanti. Sehingga dengan demikian kita tidak mudah terpecah belah dan NKRI akan jaya sepanjang masa.
Dimana aplikasi nyata dari 4 pilar tersebut akan mendorong kita untuk :
"Berhenti saling menyakiti, dan mulai saling menghargai"
"Stop marah-marah, dan mulai bersikap ramah"
"Berhenti mencari perbedaan, dan mulai bergandengan tangan"
"Berhenti silang pendapat, dan mulai mencari mufakat.
"Berhenti malas, dan mulai bekerja keras"
Indah sekali bukan?
Yuk.. Mari bersama kita terapkan mulai sekarang... Ya, sekarang !!
Salam...
Akutu kadangkala merasa depresi bila baca berita-berita zaman now.... Ekstrem kanan ternyata kok sama syereem dg ekstrem kiri. Sama-sama berpotensi menggerus keutuhan bangsa
BalasHapusIya, sepertinya mereka lupa kalau kita ini bersaudara. Harusnya perbedaan pilihan tdk menjadikan kita bermusuhan. Semoga semua diberi kesadaran ya mb, tidak menyebar atau membuat berita hoax.
HapusPengenalan dan pemahaman 4 pilar ini harus sering disosialisasikan untuk generasi sekarang ini, karena ini jaman now yang aneh menurut saya, semua hal dipolitisasi sehingga orang awam seperti saya ini digiring kemana2, kalau ga punya pegangan bisa "sesat"...
BalasHapusIya, di sosialisasikan dengan cara yang aplikatif dan fun sehingga mudah dipahami.. Mksh sdh mampir mb..
Hapus