Perempuan itu istimewa. Untuk urusan pekerjaan hampir semuanya bisa dilakukan. Memang perempuan jago multitasking, di sela kesibukan mengurus rumah tangga, banyak yang masih nyambi mengurus bisnis juga.
Adanya keinginan untuk membantu perekonomian keluarga atau ingin mendiri secara finansial adalah alasannya. Hal tersebut menjadikan perempuan yang terjun untuk berbisnis semakin banyak jumlahnya. Namun sayangnya berdasar survey, tingkat literasi keuangan di kalangan perempuan masih perlu untuk ditingkatkan. Agar para pengusaha perempuan bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan keluarga maupun keuangan bisnis yang dijalankannya.
Tentang Program Workshop #IbuBerbagiBijak
Adalah Visa, perusahaan pembayaran digital terdepan di dunia, yang bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, menyelenggarakan sebuah workshop Program Literasi Keuangan bertajuk #IbuBerbagiBijak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi para pengusaha perempuan mengenai manajemen keuangan mendasar yang penting untuk bisnis mereka. Sudah sejak tahun 2017 Visa menyelenggarakan kegiatan ini, dan telah menjangkau lebih dari 300.000 perempuan di seluruh Indonesia.
Perempuan dipilih sebagai target peserta karena berdasar data tingkat literasi perempuan masih sekitar 25,5% saja. Padahal perempuan tidak bisa dipisahkan dengan masalah keuangan. Karena sebagai ibu rumah tangga, perempuan minimal adalah pengelola keuangan keluarga, apalagi kalau dia merangkap sebagai pengusaha juga. Sehingga pengetahuan mendasar tentang keuangan wajib dia punya. Selain itu perempuan adalah agen perubahan yang diharapkan pengetahuan tentang literasi keuangan yang dimiliki, akan ditularkan kepada orang-orang di sekitarnya.
Bapak Rico Abdurrahman, Presdir Visa (doc. pri) |
Kebetulan di tahun ketiga ini penyelenggaraan dilaksanakan di kota Jogja, tepatnya di Roaster and Bear Hotel Harper Yogyakarta yang digelar pada hari Selasa, 3 September 2019. Target kegiatan ini menyasar para pelaku usaha perempuan di bawah naungan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Yogyakarta. Banyaknya pengusaha wanita Jogja terutama yang bergerak di bidang industri kerajinan adalah salah satu alasan Jogja dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan. Acara ini dihadiri lebih dari 50 peserta, yang terdiri dari para pengusaha dan juga blogger. Blogger juga perlu paham soal literasi keuangan karena seorang freelancer harus paham cara ideal mengelola finansial.
Sebagian peserta workshop (doc. Manda) |
Dalam acara #IbuBerbagiBijak ini hadir Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman, Kepala Bagian Industri Keuangan Non Bank, Pasar Modal, dan Edukasi Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Noor Hafid, Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, UKM, dan Nakertrans Kota Yogyakarta sekaligus Wakil Ketua I Dekranasda Kota Yogyakarta Rihari Wulandari, serta Financial Educator Prita Ghozie.
Dalam Workshop #IbuBerbagiBijak ini pengetahuan yang diberikan tidak hanya seputar manajemen keuangan saja tetapi juga wawasan yang membekali agar pelaku usaha perempuan cerdas dalam mengakses produk/layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kemampuannya, serta pentingnya pemahaman akan perlindungan konsumen dalam mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan.
Tips Pengelolaan Keuangan Ala Prita Ghozie
Mengelola keuangan itu susah-susah gampang. Yang penting kuncinya adalah dilakukan dengan disiplin dan konsisten. Bagi ibu rumah tangga yang juga mengelola usaha, PRnya lebih banyak lagi. Karena pengelolaan keuangan keluarga dan usaha harus dipisah, agar bisa dilihat kesehatannya. Nah, berikut beberapa tips dari Mbak Prita Ghozie, untuk para ibu yang juga mengelola usaha agar tercapai kondisi keuangan ideal.
Prita Ghozie (doc.pri) |
Tahapan untuk mencapai keuangan ideal (doc. pri) |
Financial Check up
Sangat penting untuk mengetahui kesehatan finansial kita. Dengan financial check up kita akan tahu bagaimana kondisi keuangan kita, termasuk cara membenahinya. Financial check up meliputi :
1. Cek Pinjaman
Utang diperbolehkan, asal untuk utang produktif seperti kredit rumah tinggal, atau kredit modal usaha. Cicilannya pun harus di bawah 30% dari total pemasukan kita. Bila ada penghasilan berlebih, sebaiknya untuk mempercepat pelunasan utang kita.
2. Biaya hidup < dari pemasukan
Coba dicek lagi. Kalau biaya hidup lebih besar dari pemasukan, itu berarti tanda-tanda harus dibenahi. Idealnya biaya hidup maksimal 50% dari pendapatan. Dan kita juga harus paham prioritas dari pengeluaran. Jangan sampai terjebak utang konsumtif, pinjaman kartu kredit misalnya.
Karena sebenarnya kartu kredit itu dibuat untuk memudahkan pembayaran saja, jadi dana untuk membeli sudah ada. Sehingga penggunaannya untuk membeli kebutuhan rutin yang memang sudah dianggarkan. Bukan untuk menuruti keinginan. Jika memang kurang bisa menahan godaan, kepemilikan kartu kredit mending diskip saja.
Namun bila pengeluaran sudah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan, tetapi biaya hidup masih lebih besar dari pendapatan, berarti saatnya untuk menambah penghasilan dengan memulai usaha sampingan. Tahapannya seperti apa Mbak prita juga kasih bocorannya. Nanti akan saya bahas juga di bagian lain dari tulisan saya ini.
3. Punya dana darurat
Banyak hal yang tidak terduga dalam hidup. Jadi segala hal perlu dipersiapkan. Dalam pengelolaan keuangan kita mengenal dana darurat. Besarnya 3x pengeluaran rutin dan berbentuk kas (mudah dicairkan).
4. Punya tabungan
Tabungan ini dipisahkan menjadi dua, yakni tabungan untuk rencana, dan tabungan untuk investasi masa depan. Pembedanya adalah di jangka waktunya. Tabungan untuk rencana misalnya tabungan untuk rencana liburan akhir tahun. Jangka waktunya jelas sampai akhir tahun. Sedangkan tabungan untuk investasi masa depan, jangka waktunya lama, dan jangan diutak-utik.
Mengelola Arus Kas
Mengelola arus kas kuncinya adalah di pencatatan. Semua uang masuk dan uang keluar harus dicatat. Dengan mencatat uang masuk dan uang keluar, akan memudahkan kita merencanakan keuangan kita.
Merencanakan Keuangan
Tahap ini sangat penting kita lakukan agar kesehatan finansial dapat benar-benar kita rasakan. Dalam hal ini Prita memberikan pedoman yang bisa kita gunakan. Pada dasarnya pengeluaran rutin bulanan dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yakni untuk Zakat, Assurance, Present Consumption, Future Spending, dan Investment (ZAPFIN) yang masing-masing punya prosentase alokasi yang berbeda-beda. Yang secara rinci digambarkan sebagai berikut :
Alokasi keuangan kita (sumber : Prita Ghozie) |
Prosentasi dari setiap pos pengeluaran (sumbet : Prita Ghozie) |
Nah, dengan mengikuti kaidah di atas, kondisi keuangan yang ideal bukan tidak mungkin dapat diwujudkan.
Mengelola Keuangan Keluarga dan Bisnis
Seperti dijelaskan di atas, dalam pengelolaan keuangan terkadang sudah sesuai dengan kaidah yang disarankan. Tetapi ternyata pengeluaran masih lebih besar dari pendapatan. Kalau sudah begini, berarti pendapatan yang harus ditambah. Salah satunya dengan memulai usaha. Dalam memulai usaha, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan :
Tantangan Memulai Usaha
1. Mau usaha apa?
Ini yang sering jadi pertanyaan, kebingungan yang umum terjadi bagi siapa saja yang memulai. Saran yang diberikan untuk pertanyaan ini adalah mulailah dari hobi. Cari hobi yang memiliki peluang untuk menghasilkan uang. Setelah itu tentukan pangsa pasar dan jam kerja yang kita sukai.
2. Tidak tahu untung atau rugi
Nah, ini juga yang sering terjadi. Biasanya karena mencampurkan keuangan pribadi dan usaha. Sehingga biar dapat termonitor, pencatatan keuangan usaha dan pribadi harus dipisah. Kita juga harus memiliki catatan arus kas, dan membedakan modal investasi dan biaya. Kita juga harus menghitung gaji untuk kita sendiri. Dari situlah nanti kita akan tahu untung atau tidak usaha yang kita jalankan.
Arus kas dalam usaha (sumber : Prita Ghozie) |
3. Tantangan lain
pada saat kita mau memulai usaha adalah kita memilih membuka usaha sendiri, atau bermitra. Demikian pula dengan modalnya. Modal pribadi atau pinjaman dari pihak lainnya.
Merencanakan Usaha
Yang harus dipahami di sini adalah tentang modal usaha. Meliputi modal investasi awal, modal operasional, dan biaya tetap. Dari ketiga komponen tersebut minimal 50% harus modal kita sendiri.
Selebihnya kita bisa pinjam kepada pihak lain. Dalam pertimbangan pengajuan pinjaman, kita harus benar-benar melakukan kalkulasi total pendanaan yang kita butuhkan ditambah 10% dari kalkulasi. Baru kemudian kita pilih alternatif sumber pendanaan yang paling sesuai dengan kita.
sumber :Prita Ghozie |
Sumber : Prita Ghozie |
Sumber :Prita Ghozie |
Bapak Noor Hafid dari OJK (doc.pri) |
Manajemen Keuangan Usaha
Dalam pengolaan keuangan usaha kita harus memperhatikan arus kasnya, agar kita mengetahui posisi keuangan usaha kita. Apakah profit, break event, atau lost. Bagaimana mengukurnya, dengan financial analysis tentunya. Adanya laporan keuangan usaha, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan (cash flow).
Semua tidak boleh dikira-kira harus ada catatan realnya. Sehingga seharusnya arus keuangan untuk keluarga dan usaha dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Sumber : Prita Ghozie |
Arus kas keluarga dan usaha (sumber : Prita Ghozie) |
Dengan demikian pengelolaan keuangan usaha dan keluarga dua-duanya dapat berjalan sesuai kaidah manajemen keuangan yang baik dan benar, sehingga dapat terwujud kondisi keuangan yang ideal...
Salam...
Visa baik bener, dan semoga ibu-ibu makin mantap dalam mengelola bisnisnya dengan wawasan manajemen keuangan yang handal :)
BalasHapusIya mb.. Berfaedah sekali nih ilmunya.. Terima kasih sudah mampir...
HapusPenting sekali ya financial check up agar kita tau kondisi keuangan kita. Pengin juga nih memulai usaha yang bisa dikerjakan bersama suami, tapi masih bingung juga mau usaha apa. Makasih sharingnya.
BalasHapusSaya suka nih sama pemaparan Ibu Prita. Seperti ditelanjangi ya keuangan kita.. hahahaha.. jadi kebuka kalau saya blm punya dana tak terduga.
BalasHapusSaya juga gak punya dana tak terduga.
HapusUntuk perencanaan pengeluaran tiap bulan, sudah saya lakukan. Walo kadang ada juga keluar jalur. Mungkin karena gak punya dana tak terduga itu keknya.
Mengikuti acara seperti ini memang sangat bermanfaat ya Mbak untuk meng-updrage pengetahuan terutama tentang keuangan. Apalagi perempuan berada di ujung tombak keluarga dalam masalah pengeluaran.
BalasHapusBener banget kalo Mengelola keuangan itu susah-susah gampang.
BalasHapusTEORINYA JUGA BENER : 1. disiplin dan konsisten.
2. Biaya hdup 50 persen dari pendapatan
Nah, kalo jaman now .... kayaknya realistis deh, 50 persen dari penghasilan bisa terwujud kalo si tuan rumah bergaji lebih dari 15 juta sebulan
Mngkin mbak Prita Ghozie bisa tinjau lagi heheheh
Mantaaapp, kakaaa
BalasHapusKarena kalo tdk dikelola dgn baik, keuangan itu rentan bubaaarr musnah terhempas begitu saja ya
Untung ada acara yg edukatif seperti ini
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Bicara soal literasi keuangan, menurut saya emang penting banget harus diketahui tidak hanya para pembisnis tapi juga ibu rumah tangga, anak muda, mahasiswa. Karena sebesar apapun penghasilan kalau enggak tahu literasi keuangan bisa gawat. Bisa habis terus tiap bulan tanpa tabungan, investasi.
BalasHapusYup!
BalasHapusManajemen keuangan memang kudu diatur dgn paripurna.
Apalagi buat yg terjun ke dunia bisnis
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Aku lihat IG Stories nya temen-temen blogger pas acara ini.
BalasHapusSeru banget yaa..
Meningkatkan literasi keuangan untuk wanita.
Penginnya rutin yaa...diadain acara untuk perempuan begini.
Baca ini jadi pengin nangis. Wkwkwk. Tabungan barusan abis buat sekolah dan jalan-jalan. Saatnya bekerja lebih keras dan cerdas. Buat jalan-jalan lagi. Eh?!
BalasHapusAku pernah ikut yg di jkt nih. bermanfaat banget ya Mak. Seneng deh klo emak2 pada jago financial :)
BalasHapusTernyata tingkat literasinya mengharukan ya, baru seperempatnya. Pemasukanku tiap bulan abis-abis mulu dong, hidupnya kebanyakan gaya kayaknya nih hahaha
BalasHapusVisa bakal ngadain acara yang saa di Medan nggak ya? Kok aku pengen ikut. Ini gratis juga kah kayak WomenWill dari Google?
BalasHapuswahh acaranya padat bergizi nih. . perempuan sbg manager keuangan di keluarga sangat butuh ilmu terutama yang disampaikan Prita Ghozie ya
BalasHapusMantap banget nih, kucuran materinya lengkap deh kayaknya ya
BalasHapusAcaranya bagus sekali ya, Mbak. Banyak ilmu yang didapat dan menambah wawasan. Mulai dari cara mengelolah keuangan keluarga, sampai memulai usaha dan usaha yang pas. Yang saya garis bawahi juga pengeluaran maksimal 50 % dari penghasilan. Jadi rambu-rambu buat saya juga nih, apalagi sebagai pekerja freelance
BalasHapusMaterinya lengkap, selain untuk kebutuhan usaha juga ada yang untuk mengatur keuangan pribadi. Semoga next time ada lagi dan aku bisa ikutan.
BalasHapusAku bersyukur banget dapat rejeki ikutan workshop ini. Jadi makin melek tentang keuangan rumah tangga dan keuangan bisnis.
BalasHapusVisa keren nih. Dan bener juga, kita sebagai perempuan memang multitasking dan serba bisa.
BalasHapusDan saya setuju dengan Mba Prita, akan lebih baik kalau mau pinjam uang ke bank saja, meskipun ribet harus memenuhi administrasi, tapi memang lebih bagus sih. Bunganya juga rendah.
Impian banget nih kalau pengelolaan keuangan usaha dan keluarga dua-duanya dapat berjalan sesuai kaidah manajemen keuangan yang baik dan benar, sehingga dapat terwujud kondisi keuangan yang ideal...Semoga bisa mengelola keuangan lebih baik lagi
BalasHapusPunyabkartu visa bisa membantu banget sih buat dana jaga2. Asalkan dimanfaatkan dengan bijak bisa lebih optimal manajemen keuangannya
BalasHapusAsyique nih, sayangnya nggak ada yang nyolek aku jadi aku nggak ikut, wqwq... aku lihat juga di postingan temen-temen dapat buku lucuuu...
BalasHapusWah ada Mbak Prita, pasti materinya nampol banget nih ttg finansial. Sayang banget kmrn gabisa ikutan, huhi
BalasHapusAcaranya bergizi banget, apalagi pematerinya Prita Ghozie, aku sering ngikutin cuitannya di Twitter, semoda ada acara sekeren ini di Semarang..
BalasHapushwwwiiiiiih lengkap! makasih sharingnya. salam dari saiyah yang administasi keuangannya ancur2an haha.. musti segera koreksi lagi ini.
BalasHapusPenting banget literasi keuangan ini bagi para wanita. Sering mengamati, para pelaku umkm wanita itu, kadang uang buat usaha, kepakai juga buat urusan rumah tangga. Jadi campur aduk gitu deh jadinya
BalasHapusSharing acaranya membantu banget Mba, menjaga alur keuangan untuk UMKM supaya bisa terus maju dan berkembang, makasih Mba
BalasHapusAku seneng banget lho mbak datang ke acara ini kemarin. Dari yang awalnya benar2 buta soal tata kelola keuangan akhirnya dikit demi sedikit paham. Acar yang bagus banget buat ibu-ibu nih.
BalasHapusDatang ke acara seperti ini asyik banget ya mba..
BalasHapusjadinya para ibu punya banyak wawasan bukan saja soal perencanaan keuangan tapi juga ada wawasan lain soal usaha dan bagaimana mencari modal yang aman.
Bagus banget acaranya.
Seneng deh dapat informasi dari Visa gini. Harus disebarkan ke banyak perempuan Indonesia supaya makin pinter mengelola uangnya.
BalasHapusKalau udah terverifikasi sama OJK maka saya nggak ragu nih sama Visa, bener bgt bhwa perlu bgi perempuan ntuk mandiri
BalasHapusKalau dengar materi mba Prita tuh semakin tercerahkan. CUma memang ya harus sering dapat nutrisi informasi keuangan seperti ini agar tetap bisa kawal keuangan dengan baik :)
BalasHapusNah, sebagai manajer keluarga, para perempuan harus melek literasi keuangan juga ya mba. Bermanfaat banget nih materi-materi yang didapatkan di event ini. Apalagi ada Mb Prita Ghozie yang udah banyak banget sharing seputar dunia finansial kemana-mana.
BalasHapusilmu penting banget nih buat para ibu, biar damai sejahtera kehidupan keuangannya. aku kayaknya perlu banyak belajar nih.
BalasHapusBukunya bisa sampai lecek aku bolak balik karena isinya penting semua mba. Tinggal bikin bisnis wes
BalasHapusdetil dan lengkap sekali pembahasannya kak. smg ada rezeki saya mndapatkan ilmu serupa 😍🌟terima kasih infonya kak
BalasHapusKalo ada penghasilan lebih, lebih baik dipercepat jumlah pinjaman >> ini berlaku untuk cicilan KPR gak sih? Karena ada yg blg khusus untuk cicilan KPR rumah gak bisa pakai metode itu
BalasHapusWah keren visa semakin berinovasi dengan merangkul emak-emak biar lebih rapi pencatatan keuangannya. Duh jadi tersendir secara catatan keuangan saya pun belum rapi
BalasHapusKalo baca artikel tentang keuangan rumah tangga gini suka degdegan hati, berasa lagi disindir dan dikode dengan sangat keras gitu, hahah
BalasHapussering baca tapi kok ya gabisa-bisa menerapkannya dengan benar, huhuhu
Semoga acara keren seperti ini bisa dilakukan VISA dikota-kota lain termassuk pekanbaru. Pengen ikut juga.
BalasHapusLengkap bgt, berguna buat ibu rumah tangga seperti saya
BalasHapusBagus nih, terutama biaya hidup mesti lebih kecil daripada pemasukan. Ini nih yg masih PR coz selalu auto-kalap kl liat sale. Tfs yaa Mba Sapti
BalasHapusAcara keren tapi sekaligua bikin minder emak2 yang gak well organize kayak saya terutama soal keuangan. Hehe
BalasHapusSemoga di lampung bakal ngadain acara kayak gini juga.
BalasHapusFinancial cek up ini emang sangat perlu dilakukan, pokoknya katanya pengeluaran dan pendapatan sekecil apapun dicatat yaa :D
BalasHapusAku msh blm konsisten jg kdng semangat di awal bulan di tengah bulan melempem haha.
Seneng kalau ada acara talkshow kyk gini jd semangat ya buat lbh atur2 keuangan, apalagi kalau kita punya usaha sampingan juga :D
tes
BalasHapusAcara ini seru banget ya .buat kita apalagi emak2 bagaimana manajement keuangan dengan bisa gitu
BalasHapusWanita emang harus pinter-pinter ngatur uang ya. Prinsipnya gimana supaya gak besar pasak daripada tiang, malah kalau bisa surplus dengan usaha tambahan. Karena gimanapun finansial adalah salah satu tiang keluarga yang sehat.
BalasHapusTerima kasih untuk share materinya yang super lengkap dan bermanfaat mbak
Mantul ulasan tentang keuangannya mba. Aku jadi belajar juga tentang menejemen ini
BalasHapusKeren bangey proggramnya. Mirip dengan program pemerintah namanya ultra mikro alias UMi yang mayoritas kreditrnya adalah ibu ibu.
BalasHapusIlmu yg wajib bgt diketahui sama Bunda2 setiap rumah tangga. pas bgt ini buat sy yg juga lg ngerintis usaha Mba. Mohon doanya ya. ini jd catatan buat saya
BalasHapusAku ga bisa bedain caranya gimana antara uang usaha dan pribadi. Hikz. Masih cari cara gimana enaknya huhu boncos terus kerasa :((
BalasHapusBaru tahu tentang visa. Dan bagus banget ya untuk management rumah tangga dan bisnis, biar nggak campur2. Makasih ya mbak infonya
BalasHapussudah saatnya perempuan menjadi salah satu diantara pusaran perekeonomian mikro kalangan rumah tangga dan pastinya akan membantu mensejahterakan
BalasHapusenak banget nih bisa dnegarin langsung materi keceh mba prita, aku suak dengancara penyampaian dan pembahsan beliau, btw salam ya sama yang hadir di sana, keren
BalasHapusSeru dan sarat manfaat. Jadi para perempuan yang hadir selain bisa berkumpul (dan pastinya seru lho kalau perempuan udah ngumpul), mereka juga bisa dapat ilmu. Btw, mau juga dong ikut acara keren kayak gini.
BalasHapusSebagai manager keuangan keluarga, ibu memang perlu teknik tepat untuk memanage arus finansialnya agar tidak kebobolan. Manfaat sekali sharing seperti ini. Semoga ibu-ibu Indonesia makin cerdas dalam berbagai aspek
BalasHapusSetuju dengan semua yang diulas diatas, thanks for sharing mbak
BalasHapusWah ku harus belajar banyak kek begini mbak karena aku masih newbie wife biar keuangan rumah tangga aman harus terus belajar dan diaplikasikan. Cuma emang harus hati hati banget sama pinjam an online, jauh jauh deh kalo bisa.
BalasHapusMengelola keuangan itu susah-susah gampang. Yang penting kuncinya adalah dilakukan dengan disiplin dan konsisten...jlebb banget nih tipsnya. Mesti berusaha lebih baik untuk mengelola keuangan keluarga nih, meski belum punya usaha
BalasHapusPengusaha wanita juga harus mengetahui manajemen keuangan
BalasHapusLengkap sekali ulasannya :) Senangnya bisa hadir di acara yg emak banget: literasi finansial. Baca ini senang sekaligus tertohok karena saat ini dana cadangan saya barusan wes-ewes-ewes bablass duite :D
BalasHapusNoted. Keren deh materi dari Mbak Prita Ghozie ini
mbak, bagus banget materinya. aku pun masih kurang paham dengan literasi keuangan. makasih banyak mbak atas sharingnya :)
BalasHapusLengkap banget mbak ulasannya, dari cara pengelolaan keuangan standar rumah tangga hingga bagaimana mengelola keuangan saat berkeinginan berwurausaha.
BalasHapusKu simpan mbak, untuk acuan penglolaan keuangan ke depannya.
Mksh