Di saat pandemi seperti ini, kewaspadaan untuk senantiasa menjaga pola hidup sehat sangat diperlukan. Prosedur seperti memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan rajin cuci tangan harus menjadi kebiasaan baru yang terus-menerus diterapkan.
Terlebih lagi informasi dari juru bicara gugus covid yang disiarkan melalui televisi menunjukkan angka penularan covid 19 di negara kita masih cukup tinggi. Sehingga sudah seharusnya masyarakat tidak abai dengan anjuran protokol kesehatan dari pemerintah.
Memang tidak mudah mengubah sebuah kebiasaan yang sudah lazim dilakukan. Seperti kebiasaan kumpul-kumpul dan ngobrol-ngobrol bareng teman. Jadi tidak heran jika kebiasaan baru untuk memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun, masih susah untuk diterapkan.
Ditambah ada slogan yang sudah mendarah daging di sebagian masyarakat kita. Yakni slogan "mangan ora mangan sik penting kumpul" (makan nggak makan yang penting kumpul). Perlu kedisiplinan dan kesadaran yang tinggi untuk tidak berlaku egois dan rela beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Karena hidup terus berjalan, mau tidak mau kita harus menyesuaikan diri dengan keadaan. Apalagi pandemi covid ini belum jelas kapan berakhirnya. Terlalu lama menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) juga tidak baik untuk semua.
Kebosanan yang melanda akan menjadi beban psikologis tersendiri. Belum lagi masalah keuangan yang menjadi problema yang semakin mengemuka karena terhentinya kegiatan ekonomi.
Oleh karena itu agar semua kembali bisa berjalan, baru-baru ini pemerintah mengambil kebijakan pemberlakuan new normal dalam masa pandemi ini. Meskipun penerapannya dilakukan secara bertahap, tergantung situasi dan kondisi dan kesiapan masing-masing daerah.
Keberhasilannya sangat tergantung kepada kita untuk disiplin mematuhi aturan yang ada. Bagaimana nanti aturan yang harus ditaati saat kita berada di moda transportasi, di kantor, pasar, sekolah, dan sektor-sektor lainnya. Semua diatur sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya penularan covid 19 yang lebih luas.
Di sektor transportasi misalnya. Aturan tentang kriteria dan persyaratan perjalanan orang dalam masa adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman covid-19, telah dibentuk oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melalui Surat Edaran (SE) No. 7 Tahun 2020.
Surat edaran tersebut berisi syarat dan ketentuan bagi orang yang hendak bepergian menggunakan moda transportasi umum termasuk pesawat terbang, yang berlaku sejak tanggal 6 Juni 2020 lalu.
Jika sebelumnya hanya orang tertentu atau orang dengan keperluan khusus saja yang bisa menggunakan transportasi umum, maka saat ini semua orang sudah bisa berpergian menggunakan moda transportasi asal memenuhi persyaratan berdasarkan protokol kesehatan.
Setidaknya ada tiga syarat penting untuk setiap individu yang ingin melakukan perjalanan, baik melalui transportasi umum darat, laut, dan udara. Berikut syarat-syarat yang harus kita patuhi jika ingin bepergian dengan moda transportasi :
Syarat-syarat tersebut dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan selama perjalanan dan mencegah terjadinya penularan.
Dalam persyaratan di atas disebutkan kita bisa memilih menggunakan surat keterangan negatif test PCR (swab) atau surat keterangan hasil non reaktif rapid test. Yang berbeda adalah jangka waktunya. Jika kita menggunakan hasil PCR, maka berlaku selama 7 hari. Sedang bila menggunakan rapid test, berlaku 3 hari.
Sayangnya test ini biayanya mahal, dan hasil testnya keluarnya lama. Selain itu belum semua rumah sakit di daerah memiliki fasilitas lab yang bisa mengujinya. Biaya untuk melakukan test swab ini berkisar 2 jutaan.
Pengambilan darah tidak butuh waktu yang lama. Demikian juga dengan hasil testnya. Hanya butuh waktu sekitar 15-30 menit saja, dengan kisaran biaya 300 ribuan.
Jika kita terinfeksi, maka jumlah antibodi akan bertambah dan pembentukannya terdeteksi melalui rapid test ini. Jika hasilnya reaktif maka kita disarankan untuk melakukan test swab atau isolasi mandiri tergantung tingkat keluhan yang kita alami.
Meskipun belum dapat secara akurat menunjukkan kita terinveksi covid atau tidak, namun rapid test ini bisa menjadi screening awal ada tidaknya inveksi virus baru dalam tubuh kita.
Dibanding test swab (PCR), rapid test lebih mudah dilakukan dengan biaya yang lebih terjangkau. Selain itu telah banyak rumah sakit yang menyediakan fasilitas ini. Sehingga kita bisa memilih untuk melakukan tes di fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan rapid test terdekat.
Teman-teman cukup memanfaatkan kemajuan teknologi. Banyak aplikasi kesehatan yang bisa kita gunakan untuk memudahkan urusan kita. Aplikasi halodoc misalnya.
Aplikasi layanan kesehatan yang bisa kita down load dari playstore ini memungkinkan kita berinteraksi dengan dokter sesuai kebutuhan, termasuk untuk layanan test cepat ini. Dengan menggunakan layanan halodoc kita dapat memperoleh layanan kesehatan dengan cara yang mudah dan aman.
Karena halodoc ini mempunyai fasilitas yang memungkinkan pengguna dapat berkomunikasi dengan dokter melalui beberapa pilihan fitur, yakni voice, video call dan chat. Halodoc juga bekerja sama dengan banyak rumah sakit, apotek, dan laboratorium. Sehingga layanannya sangat lengkap dan terpadu.
Semoga pemberlakuan masa new normal ini tidak membuat masyarakat menjadi abai. Masyarakat diharapkan justru harus semakin waspada dan tetap melakukan kebiasaan sesuai protokol kesehatan yang ada. Dengan begitu mudah-mudahan penularan covid semakin turun dan Indonesia dapat segera normal kembali.
Terlebih lagi informasi dari juru bicara gugus covid yang disiarkan melalui televisi menunjukkan angka penularan covid 19 di negara kita masih cukup tinggi. Sehingga sudah seharusnya masyarakat tidak abai dengan anjuran protokol kesehatan dari pemerintah.
Sumber : pixabay |
Memang tidak mudah mengubah sebuah kebiasaan yang sudah lazim dilakukan. Seperti kebiasaan kumpul-kumpul dan ngobrol-ngobrol bareng teman. Jadi tidak heran jika kebiasaan baru untuk memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun, masih susah untuk diterapkan.
Ditambah ada slogan yang sudah mendarah daging di sebagian masyarakat kita. Yakni slogan "mangan ora mangan sik penting kumpul" (makan nggak makan yang penting kumpul). Perlu kedisiplinan dan kesadaran yang tinggi untuk tidak berlaku egois dan rela beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Karena hidup terus berjalan, mau tidak mau kita harus menyesuaikan diri dengan keadaan. Apalagi pandemi covid ini belum jelas kapan berakhirnya. Terlalu lama menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) juga tidak baik untuk semua.
Kebosanan yang melanda akan menjadi beban psikologis tersendiri. Belum lagi masalah keuangan yang menjadi problema yang semakin mengemuka karena terhentinya kegiatan ekonomi.
Oleh karena itu agar semua kembali bisa berjalan, baru-baru ini pemerintah mengambil kebijakan pemberlakuan new normal dalam masa pandemi ini. Meskipun penerapannya dilakukan secara bertahap, tergantung situasi dan kondisi dan kesiapan masing-masing daerah.
Tentang Kebijakan New Normal
Kebijakan new normal adalah sebuah skenario yang dibuat untuk mempercepat penanganan COVID-19 terutama dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Berbagai protokol telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaannya.Keberhasilannya sangat tergantung kepada kita untuk disiplin mematuhi aturan yang ada. Bagaimana nanti aturan yang harus ditaati saat kita berada di moda transportasi, di kantor, pasar, sekolah, dan sektor-sektor lainnya. Semua diatur sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya penularan covid 19 yang lebih luas.
Di sektor transportasi misalnya. Aturan tentang kriteria dan persyaratan perjalanan orang dalam masa adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman covid-19, telah dibentuk oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melalui Surat Edaran (SE) No. 7 Tahun 2020.
Surat edaran tersebut berisi syarat dan ketentuan bagi orang yang hendak bepergian menggunakan moda transportasi umum termasuk pesawat terbang, yang berlaku sejak tanggal 6 Juni 2020 lalu.
Jika sebelumnya hanya orang tertentu atau orang dengan keperluan khusus saja yang bisa menggunakan transportasi umum, maka saat ini semua orang sudah bisa berpergian menggunakan moda transportasi asal memenuhi persyaratan berdasarkan protokol kesehatan.
Di era new normal, memakai masker adalah keharusan (sumber : pixabay) |
Setidaknya ada tiga syarat penting untuk setiap individu yang ingin melakukan perjalanan, baik melalui transportasi umum darat, laut, dan udara. Berikut syarat-syarat yang harus kita patuhi jika ingin bepergian dengan moda transportasi :
- Menunjukkan kartu indentitas diri yang sah, berupa KTP atau tanda pengenak lain.
- Membawa surat keterangan uji tes PCR/ swab dengan hasil negatif (berlaku 7 hari) atau surat keterangaan uji Rapid Test dengan hasil non reaktif (berlaku 3 hari), pada saat keberangkatan.
- Membawa surat keterangan bebas gejala penyakit seperti influenza yang dikeluarkan oleh Dokter Rumah Sakit/Puskesmas bagi daerah yang belum memiliki test PCR dan/atau Rapid Test.
Syarat-syarat tersebut dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan selama perjalanan dan mencegah terjadinya penularan.
Dalam persyaratan di atas disebutkan kita bisa memilih menggunakan surat keterangan negatif test PCR (swab) atau surat keterangan hasil non reaktif rapid test. Yang berbeda adalah jangka waktunya. Jika kita menggunakan hasil PCR, maka berlaku selama 7 hari. Sedang bila menggunakan rapid test, berlaku 3 hari.
Tentang PCR dan Rapid Test
Salah satu syarat untuk bisa naik moda transportasi umum terutama jarak jauh adalah memiliki surat keterangan bebas covid yang ditunjukan melalui hasil negatif PCR atau hasil non reaktif rapid test. Saat ini kedua test ini digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya virus covid dalam tubuh kita.Test PCR (Polymerase Chain Reaction)
Test ini dilakukan dengan mengambil spesimen lendir menggunakan swab pada hidung atau tenggorokan pasien. Test swab dinilai lebih akurat untuk digunakan sebagai patokan diagnosis. Sebab virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam saat ia masuk ke tubuh.Ilustrasi Swab test (sumber : Jawa Post) |
Sayangnya test ini biayanya mahal, dan hasil testnya keluarnya lama. Selain itu belum semua rumah sakit di daerah memiliki fasilitas lab yang bisa mengujinya. Biaya untuk melakukan test swab ini berkisar 2 jutaan.
Rapid test
Pemeriksaan ini menggunakan sampel darah pasien untuk mendapatkan IgG dan IgM dalam darah, sejenis antibodi yang terbentuk dalam tubuh saat kita mengalami infeksi virus.Pengambilan darah tidak butuh waktu yang lama. Demikian juga dengan hasil testnya. Hanya butuh waktu sekitar 15-30 menit saja, dengan kisaran biaya 300 ribuan.
Jika kita terinfeksi, maka jumlah antibodi akan bertambah dan pembentukannya terdeteksi melalui rapid test ini. Jika hasilnya reaktif maka kita disarankan untuk melakukan test swab atau isolasi mandiri tergantung tingkat keluhan yang kita alami.
Meskipun belum dapat secara akurat menunjukkan kita terinveksi covid atau tidak, namun rapid test ini bisa menjadi screening awal ada tidaknya inveksi virus baru dalam tubuh kita.
Dibanding test swab (PCR), rapid test lebih mudah dilakukan dengan biaya yang lebih terjangkau. Selain itu telah banyak rumah sakit yang menyediakan fasilitas ini. Sehingga kita bisa memilih untuk melakukan tes di fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan rapid test terdekat.
Manfaatkan Teknologi untuk Akses Layanan Kesehatan
Jika teman-teman butuh dengan layanan test cepat ini, teman-teman dapat mengakses layanan rapid test dari rumah saja. Hal ini sangat penting untuk menghindari kerumunan dan mencegah penularan. Karena sebagaimana kita tahu rumah sakit termasuk area yang wajib dihindari di masa pandemi ini.Teman-teman cukup memanfaatkan kemajuan teknologi. Banyak aplikasi kesehatan yang bisa kita gunakan untuk memudahkan urusan kita. Aplikasi halodoc misalnya.
Aplikasi layanan kesehatan yang bisa kita down load dari playstore ini memungkinkan kita berinteraksi dengan dokter sesuai kebutuhan, termasuk untuk layanan test cepat ini. Dengan menggunakan layanan halodoc kita dapat memperoleh layanan kesehatan dengan cara yang mudah dan aman.
Halodoc |
Semoga pemberlakuan masa new normal ini tidak membuat masyarakat menjadi abai. Masyarakat diharapkan justru harus semakin waspada dan tetap melakukan kebiasaan sesuai protokol kesehatan yang ada. Dengan begitu mudah-mudahan penularan covid semakin turun dan Indonesia dapat segera normal kembali.
sekarang sering ada rapid test random di keramaian
BalasHapusmakanya belum berani lama lama di keramaian huhu
tapi kalau butuh rapid tes lebih mudah bisa lewat halodoc ini ya mbak
memang dengan teknologi kita akan dimudahkan
Wah, semakin beragam, ya, layanan dari Halodoc. Saya sendiri belum pernah pakai aplikasi ini.
BalasHapusHaloDoc ngebantu bgt yaaa
BalasHapusSemogaaaa badai corona ini segera berakhir
Aku gemes karena banyak orang yang kumpul-kumpul gak jelas. Kalau memang butuh bepergian jauh, emang baiknya tes dulu ya buat keamanan bersama. Semoga Pandemi ini segera berlalu
BalasHapusWalau sudah diterapkan New Normal tapi kalau gak penting2 amat sih lebih baik di rumah aja lah yah karena jumah yang positif juga kurvanya belum menurun huhu
BalasHapusRapid Test memang lebih cepat hasilnya dan lebih murah yah. Aplikasi Halodoc ini membantu banget bagi kita yang lagi di rumah aja selama pandemi yah
Aku jadi langsung buka aplikasi Halodoc ini karena penasaran, ternyata gampang ya sekarang pengen tau rumah sakit mana yang menyediakan Rapid Test bahkan langsung diarahkan yang terdekat dari rumah kita.
BalasHapusaku sudah rapid test mba, sakit pas ditusuk jarumnya, prosesnya juga sebentar. lamaan nunggu antre nya, kalo soal biaya gratis sih dibayarin
BalasHapusMeskipun sudah new normal, tapi harus tetap mawas diri. Aplikasi halodoc ini membantu sekali, banyak info menarik disini
BalasHapusJadi nggak bingung ya mau jalani tes rapid di rumah sakit mana tinggal buka aplikasi HaloDoc dan sudah ada listnya..semoga sehat semuanya dan bisa piknik bebas lagi aamiin
BalasHapusbuat konsultasi online selama pandemi bisa diandalkan banget daripada ke rumah sakit ngeri ya. Info rapid test bis adidapatkan di halodoc juga ya
BalasHapusSejak lama aku kalo nyari artikel kesehatan di Halodoc, udah 2 tahunan kayaknya. Karena pengen tahu obat-obat yang dikonsumsi suami setelah serangan jantung.
BalasHapusOiya, sejak ditingkatkan Rapid test di kotaku makin kelihatan orang PDP. Jadi ngeri pertambahannya banyak banget
Awalnya di daerah kami jika mau menyebrang antar pulau meskipun sama satu provinsi, kalau menyebrang harus menyertakan surat keterangan test PCR namun Alhamdulillah ada keputusan dari pemerintah daerah yang membolehkan nggak pakai kalau sekadar nyebrang Batam Bintan atau ke Tanjungpinang.
BalasHapusRapid test sekarang menjadi sesuatu yang penting banget. Apalagi kalau kita kurang info tempat serta biayanya. Untung sekarang ada halodoc yang sangat membantu kalau mau rapid test
BalasHapusAku sempet liat rapid tes di halodoc mba tapi belum ngeh juga carana sih mba semoga pandemi segera berakhir ya mba
BalasHapusHalodoc ini lengkap banget ya fadilitas utk covid. Dari berbagai tes sampe berita terupdate ada semua dan akurat jg
BalasHapusPenting juga ya kalau gitu melakukan rapid test ketika dibutuhkan. Sebaiknya semua pihak mulai aware untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan sebaik-baiknya.
BalasHapusYg sangat disayangkan tu org udah mikir negatif duluan ttg rapid tes. Kyk kmrn pas ada rapid tes gratis di bbrp stasiun di sekitaran Bogor banyak yg nyetatus menghindarinya hiks. Pdhl free lho.
BalasHapusJd kyk ada stigma jelek sekali soal penyakit covid-19, salah kaprah di masyarakat yg perlu diluruskan ya sbnrnya :(
Akhirnya kita mulai berdamai dengan segala perubahan, termasuk ketika akhirnya harus mencoba berdamai dengan kebiasaan baru. tetap jaga jarak, jaga kesehatan, dan disiplin dengan aturan yang sudah ditentukan ya
BalasHapusKalau sudah bepergian ini rasanya was-was banget yaa..
BalasHapusBaik yang berkunjung atau yang dikunjungi.
Memang sebaiknya dirumahaja selama pandemi.
Stay healthy bersama Halodoc.
aku juga kemarin alhamdulillah udah rapid test mba dan hasilnya non reaktif. Lega sementara ini
BalasHapusbener banget rapitest itu sangat perlu buat saat ini jadi kita harus tetap bisa jaga kesehatan ya tentunya di pandemic seperti ini
BalasHapusiya mbak, semoga banyak pekerja yang memang harus keluar rumah, mau di rapid test ya, agar bisa diketahui dalam keadaan sehat atau tidak, karena lewat rapid test bisa diketahui reaktif atau non reaktif.
BalasHapusAllhamdulillah senangnya akhirnya makin ke sini makin banyak ya mba yang memberikan kemudahan. Duulu kan masih belum menyeluruh untuk rapid tes ini. Moga Indonesiaku makin membaik aamiin
BalasHapusJadi via halodoc kita bisa ikut rapid test ya? Wah jadi mau buka halodoc deh seperti apa prosedur utk ikut rapid test
BalasHapuskalau gak urusan yang benar-benar mendesak, sebaiknya memang di rumah saja ya. kalau bepergian jauh kan musti rapid test dan bisa dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi halodoc dan itu butuh biaya lebih.
BalasHapussuami saya berkali2 rapid test dan hasilnya alhamdulillah negatif. meskipun memang masih belum 100% tapi setidaknya ada rasa lega, karena beliau tenaga kesehatan yg tiap hari bersua pasien
BalasHapus