tips menghadapi masa puber pada anak (desain by canva) |
Tips menghadapi masa puber pada anak, penting untuk diketahui. Karena seiring perkembangan usia, masa puber pada anak pasti akan terjadi.
Masa pubertas merupakan masa transisi seorang anak menjadi dewasa secara seksual. Dalam masa ini biasanya anak mengalami perubahan pada tubuh yang terjadi akibat perubahan hormon.
Perubahan ini memberi pengaruh kepada anak baik secara fisik maupun psikologis. Dan ini butuh persiapan orang tua, untuk bisa membimbing dan mengarahkannya.
Masa Pubertas Anak Laki-Laki dan Perempuan
Masa pubertas sendiri berbeda waktunya antara anak laki-laki dan anak perempuan. Anak perempuan biasanya lebih cepat mengalami masa pubertas. Karena memang perkembangan fisik laki-laki dan perempuan berbeda-beda.
Pada anak perempuan biasanya masa puber terjadi antara rentang usia 10 sampai 14 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki, biasanya terjadi antara umur 12 hingga 16 tahun. Anak yang mengalami pubertas, kadang menjadi bingung dengan apa yang terjadi pada tubuhnya.
Dan hal tersebut kadang berpengaruh secara emosi juga. Sehingga penting bagi orang tua untuk mempersiapkan anak menghadapi masa pubertas ini.
Agar anak paham dan tahu apa yang harus dilakukan jika mengalami masa puber. Memang hal tersebut tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin dilakukan.
Apalagi kita hidup di negara timur yang kadang masih memandang tabu untuk membicarakan masalah seksual. Padahal momen mempersiapakan anak menghadapi pubertas adalah saat yang tepat memberikakan edukasi seksual yang benar dan bertanggung jawab kepada anak.
Saat Tepat Mempersiapkan Anak Menghadapi Pubertas
Mempersiapakan anak menghadapi masa pubertas paling tepat dilakukan jauh sebelum anak mengalaminya. Misalnya untuk anak perempuan,edukasi bisa mulai dilakukan saat tanda-tanda pubertas mulai muncul.
Misalnya saat buah dada mulai tumbuh, yakni sekitar anak berusia 8-9 tahun. Atau bisa juga dilakukan saat anak mulai bertanya tentang menstrusi karena melihat saudara atau teman mengalaminya.
Demikian juga pada anak laki-laki. Pembicaraan mengenai masa pubertas bisa dilakukan saat anak kita mengalami perubahan suara (lebih ngebass). Dan untuk anak laki-laki sebaiknya pembicaraan dilakukan bersama ayah, agar anak lebih terbuka.
Keuntungan Membicarakan Masa Pubertas Dengan Anak
Ada berbagai keuntungan, jika anak diberi edukasi dini tentang masa pubertas ini. Diantaranya anak akan lebih paham dan bisa menjaga diri dalam pergaulan. Selain itu kesehatan reproduksi terutama untuk anak perempuan juga akan lebih terpelihara.
Karena bagi perempuan yang telah menstruasi, perawatan diri terhadap organ kewanitaan sangat penting dipahami. Darah menstruasi merupakan tempat yang baik dan sangat disukai bakteri untuk tumbuh.
Sehingga perlu pemahaman bagaimana menjaga kebersihan diri selama periode menstruasi. Selain itu, hubungan orang tua dan anak juga menjadi lebih dekat dan harmonis.
Tips Membicarakan Masalah Pubertas Dengan Anak
Membicarakan masalah pubertas memang tidak mudah. Agar anak tidak canggung ketika diajak membicarakannya, maka berikut hal-hal yang sebaiknya dilakukan orang tua :
Bersikaplah sebagai teman
Dengarkan apa yang dirasakan oleh anak, biarkan anak bercerita dengan terbuka. Hal ini akan menciptakan kedekatan anak dengan orang tua. Sehingga dia tidak ragu untuk bertanya.
Ajak anak untuk diskusi. Berikan pengertian bahwa apa yang dialami adalah sesuatu yang wajar dan normal terjadi pada semua orang. Sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan atau dikhawatirkan.
Bersikap sebagai pendidik
Beritahu anak apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan jika masa pubertas tiba. Beri penjelasan dengan logis dan terbuka. Misalnya saja pada anak perempuan. Tanda pubertas penting yang akan dialami adalah menstruasi.
Beritahu anak tentang seluk beluk menstruasi, apa yang harus dilakukan, termasuk bagaimana menggunakan pembalut yang benar. Anak juga harus paham bagaimana manajemen kebersihan menstruasi yang baik dan benar. Demikian juga pada anak laki-laki yang mengalami mimpi basah.
Orang tua harus menjadi sumber informasi utama. Jangan sampai anak justru mencari tahu sendiri, sehingga rentan untuk memperoleh informasi yang salah. Untuk itu orang tua juga harus update pengetahuan.
Beri tahu secara berkesinambungan
Membicarakan masalah pubertas, harus dilakukan berulang-ulang agar anak paham. Dan menganggap pubertas bukan sesuatu yang menakutkan.
Terutama bagi anak perempuan, pengetahuan tentang menstruasi yang lengkap, akan membuat anak lebih siap menghadapi haid pertamanya.
Bersikap proaktif dan komunikatif
Beri tahu anak hal-hal yang akan anak dialami saat masa pubertas. Seperti munculnya jerawat, lebih banyak berkeringat, dan perubahan fisik lain yang dialami.
Termasuk juga kemungkinan rasa sakit atau tidak nyaman pada saat haid datang. Agar anak tahu bahwa hal tersebut wajar terjadi dan tidak menjadi takut atau rendah diri.
Yang penting anak jadi paham untuk lebih menjaga kebersihan diri, dan menjaga pergaulan dengan teman-teman lawan jenis.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menghadapi anak-anak yang akan mengalami masa pubertas. Semoga informasi ini bermanfaat.
Posting Komentar
Posting Komentar