Tips mencari pemodal bagi startup (sumber gambar : https://unsplash.com/photos/O2o1hzDA7iE) |
Sudah menjadi rahasia umum kalau para pengusaha startup atau rintisan sangat membutuhkan banyak dana agar bisnisnya berjalan. Salah satu cara yang sering dilakukan adalah mencari investor yang bersedia memberikan investasinya pada perusahaan tersebut.
Meskipun terlihat mudah, pada kenyataannya mencari investor startup Indonesia sangat sulit ditemukan. Memang hal tersebut cukup wajar mengingat investor startup Indonesia tidak banyak yang mau mengambil risiko dalam memberikan pembiayaan pada perusahaan baru.
Meskipun begitu, tidak semua investor akan menolak perusahaan startup selama perusahan tersebut bisa memberikan jaminan perkembangan baik di dalam bisnisnya. Oleh sebab itu, di sinilah kamu harus memahami apa saja tips agar bisa mendapatkan investor terbaik.
Sistem Pendanaan untuk Startup
Sebelum masuk pada tips mendapatkan investor, kita harus mengetahui dulu seperti apa sistem pendanaan untuk sebuah startup. Untuk perusahaan jenis startup, biasanya terdiri dari seed funding, seri A, seri B, seri C dan juga Initial Public Offering atau IPO. Untuk penjelasannya bisa bisa disimak diulasan berikut ini :
1. Seed Funding
Pertama ada seed funding atau pendanaan awal. Seed Funding sendiri adalah sebuah pendanaan tahap awal yang berbasis ekuitas. Nantinya, seorang investor melakukan investasi ke dalam modal sebuah perusahaan pada tahap awal dalam bentuk ekuitas saham.
Tujuan dari pendanaan awal ini adalah untuk menemukan potensi produk dan mengidentifikasi calon pengguna yang sesuai dengan rencana produk tersebut. Pendanaan awal untuk perusahaan startup tidak terlalu sulit untuk didapatkan.
Sebab, ada banyak investor yang selalu mencari kesempatan dalam berinvestasi pada perusahaan-perusahaan startup yang sedang berkembang. Hal itu tidak hanya untuk investor dalam negeri saja, tetapi juga bisa dari luar negeri. Ditambah lagi, saat ini sudah banyak startup Indonesia yang meraup kesuksesan besar.
Hal tersebut membuka akses ke investor menjadi lebih mudah. Salah satu investor yang giat melakukan pendanaan awal atau seed funding pada startup di Indonesia adalah Alpha JWC Ventures.
Untuk kamu yang belum tahu, Alpha JWC Ventures adalah perusahaan modal ventura yang investasinya berfokus pada beberapa startup berbasis teknologi di Indonesia. Sampai saat ini, sudah ada 36 perusahaan startup yang tergabung dalam grup Alpha JWC Ventures. Total nilai aset yang diterima sudah mencapai US $ 193 juta.
2. Pendanaan Seri A
Selanjutnya adalah pendanaan Seri A yang sudah disinggung sebelumnya. Pada tahap ini, sangat penting untuk memiliki rencana pengembangan model bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan jangka panjang.
Tidak sedikit para pemilik perusahaan memiliki ide-ide hebat yang menarik perhatian banyak customer. Akan tetapi, perusahaan juga selalu tidak tahu bagaimana mereka akan memonetisasi bisnisnya.
Dalam pendanaan Seri A, investor tidak hanya mencari ide-ide bisnis yang bagus saja. Mereka juga harus mencari perusahaan dengan strategi bisnis kuat.
Dengan begitu, perusahaan tersebut bisa bersaing dan meraup keuntungan. Perusahaan yang memperoleh pendanaan Seri A biasanya mendapatkan dana hingga USD $ 15 juta.
3. Pendanaan Seri B
Untuk tahap Serie B, perusahaan startup sudah berusia 2-4 tahun.Nantinya keuangan perusahaan akan diaudit oleh auditor publik sebelum dana masuk oleh investor. Secara umum, investor akan menempatkan seorang Chief Financial Officer (CFO) atau Direktur Keuangan eksternal untuk memonitor kesehatan cashflow perusahaan startup tersebut.
4. Pendanaan Seri C
Tahap pendanaan Seri C menunjukkan bahwa perusahaan telah dewasa atau sudah matang. Dalam Seri C ini, investor menyuntikkan modal ke dalam sebuah perusahaan dengan harapan bisa menerima lebih dari dua kali lipat dari jumlah yang diinvestasikan. Pendanaan Seri C difokuskan pada perusahaan startup yang dapat tumbuh lebih cepat dan mampu meningkatkan skala bisnisnya.
5. IPO (Initial Public Offering)
Terakhir ada IPO atau singkatan dari Initial Public Offering. IPO adalah proses saat perusahaan menawarkan sahamnya kepada masyarakat untuk pertama kali. IPO sendiri adalah langkah besar bagi perusahaan dengan memberikan akses untuk dapat mengumpulkan lebih banyak keuntungan. Secara umum, tahap pertumbuhan ini akan terjadi ketika valuasi nilai perusahaan sudah mencapai USD $ 1 miliar. Jumlah tersebut sering disebut juga sebagai perusahaan unicorn.
Tips Bisa mendapatkan Investor untuk Pengusaha Startup
Setelah mengetahui sistem pendanaannya, maka kita simak beberapa tips agar bisa mendapatkan investor. Beberapa poin yang perlu kamu perhatikan adalah sebagai berikut.
1. Membangun Relasi
Cara pertama mendapatkan investor adalah membangun network atau relasi. Dengan membangun relasi, kalian dapat masuk ke dalam sebuah komunitas startup lokal hingga internasional. Di sana, kamu bisa mencari informasi seputar investor terbaik. Bahkan, kamu bisa minta rekomendasi kepada teman yang pernah didanai oleh investor tersebut.
2. Hadir dalam Berbagai Event
Kamu juga perlu menghadiri sebuah event teknologi yang ada di manapun. Sebagai contoh, biasanya di Jakarta terdapat acara Tech In Asia Conference yang dihadiri oleh ribuan peserta. Perlu kamu ketahui bahwa lingkup peserta itu terdiri dari berbagai kalangan. Biasanya mulai dari penggiat teknologi, startup, investor, dan lain sebagainya. Nah, dengan menghadiri sebuah event tersebut, maka kemungkinan besar ada investor yang akan melirik perusahaan startup.
3. Manfaatkan Media Sosial
Tidak bisa dipungkiri lagi kalau zaman digital seperti sekarang, sangat penting memanfaatkan media sosial. Media sosial dapat menjadi alat dalam melakukan segala hal, termasuk bagi perusahaan startup ataupun entrepreneur dalam mencari investor hingga melakukan branding.
Kamu bisa mencari media sosial venture capital yang ada di Indonesia dan mencari-cari informasi di sana. Demikian berbagai tips yang bisa dilakukan pengusaha startup untuk mendapatkan investor. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.
Posting Komentar
Posting Komentar