Diskusi publik YLKI dan KBR Indonesia (sumber : KBR Indonesia) |
Semua orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak cucunya, termasuk warisan alam dan sekitarnya. Tentu kita ingin meninggalkan yang baik-baik untuk mereka.
Meminimalkan terjadinya kerusakan lingkungan yang disebabkan karena polusi atau karena kesalahan pengelolaan. Menjaga alam tetap lestari sehingga penghuni di dalamnya sehat dan bahagia.
Dalam kehidupan, udara adalah hal yang sangat vital. Udara yang kita hirup saat ini menentukan kualitas hidup kita selanjutnya. Sehingga sudah sewajarnya jika masalah polusi udara menjadi perhatian kita bersama.
Apalagi bagi ibu hamil, menghirup udara yang tidak sehat dapat berefek jangka panjang. Seperti bayi lahir dengan berat badan rendah yang berisiko mengalami stunting, terjadinya gangguan pertumbuhan paru, serta menghasilkan anak-anak yang rentan mengalami infeksi.
Sehingga dapat dikatakan polusi udara dapat menjadi penyebab penurunan kualitas generasi mendatang. Kualitas udara yang buruk juga meningkatkan risiko penyakit pernafasan dan gangguan jantung.
Menyadari pentingnya udara bersih bagi kehidupan, YLKI bersama KBR Indonesia menyelenggarakan diskusi publik yang membahas upaya mewujudkan udara bersih di berbagai kota besar di Indonesia melalui sinergitas sektor transportasi dan sektor energi.
Diskusi Publik : Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi Untuk Mewujudkan Udara Bersih di Kota-Kota Besar di Indonesia
Bersama KBR Indonesia, YLKI kembali mengadakan diskusi publik yang membahas tentang "Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi Untuk Mewujudkan Kualitas Udara Bersih di kota Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Medan, dan Makassar".
Diskusi yang dilaksanakan pada tanggal 23 November 2023 ini merupakan kelanjutan dari diskusi publik yang diselenggarakan pada tanggal 14 November 2023, yang membahas tentang persoalan yang sama, namun lebih berfokus pada kota Jakarta.
Meskipun belum separah Jakarta, kota-kota seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Medan, dan Makassar perlu melakukan antisipasi agar pencemaran udara tetap terkendali.
Mengingat kota-kota yang disebutkan di atas juga merupakan kota padat penduduk yang banyak aktivitas warganya. Seperti apa hasil diskusi publik YLKI x KBR ini, berikut ulasannya.
Persoalan Umum Yang Dihadapi Setiap Kota
Dalam diskusi yang dipandu oleh Maulana, hadir sebagai narasumber perwakilan dari dinas kesehatan dan dinas perhubungan masing-masing kota.
Dalam paparannya, perwakilan dinas kesehatan masing-masing kota menyampaikan. Secara umum peningkatan kasus ISPA di setiap daerah tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Hal ini dapat mengindikasikan tingkat polusi udara di setiap kota tidak menunjukkan peningkatan yang berarti.
Paparan dari Dinas Kesehatan Surabaya (sumber : youtube KBR Indonesia) |
Meskipun demikian bukan berarti masalah polusi udara tidak menjadi perhatian pemerintah setempat. Apalagi di kota-kota tersebut transportasi publik belum banyak digunakan.
Masyakarat cenderung menggunakan transportasi pribadi. Sehingga masalah tingginya emisi gas buangan dari kendaraan tetap perlu mendapat perhatian dan solusi.
Terlebih untuk kota-kota seperti Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar yang merupakan kota-kota metropolitan. Di mana kota-kota tersebut menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Sementara untuk Yogyakarta dan Bali, meskipun wilayahnya tidak terlalu luas namun merupakan destinasi wisata utama. Sehingga banyaknya wisatawan yang datang membuat atraksi wisata semakin tinggi yang berpotensi mengakibatkan kemacetan.
Upaya Mengantisipasi Polusi Udara
Berkaitan dengan masalah polusi udara, perwakilan dari Dinas Perhubungan masing-masing kota sepakat. Bahwa penggunaan transportasi pribadi menjadi penyumbang emisi karbon tertinggi.
Sehingga perlu langkah-langkah antisipasi berupa penataan transportasi massal untuk mengurangi polusi udara. Beberapa langkah yang telah dilakukan setiap kota untuk mengatasi polusi.
Bapak Danang, perwakilan dari Dinas Perhubungan kota Semarang (sumber : youtube KBR Indonesia) |
Perwakilan dari Dinas Perhubungan kota Semarang yang diwakili oleh Bapak Danang mengatakan. Untuk mengurangi emisi, pemerintah kota semarang melakukan beberapa kebijakan, diantaranya :
- Mengembangkan mobil listrik untuk digunakan di pemerintahan.
- Perusahaan taksi wajib mempunyai mobil listrik
- Dilaksanakan kebijakan car free day di beberapa lokasi, seperti di kota lama.
- Penyiapan jalan untuk pesepeda.
- Meningkatkan animo masyarakat untuk menggunakan transportasi publik dengan pemberian tarif rendah dan sterilisasi kantong-kantong sekolah terhadap penggunaan kendaraan pribadi.
- Aturan pelarangan masuk kendaraan-kendaraan angkut bertonase besar ke wilayah kota di jam-jam padat.
Sementara untuk wilayah Bali, wakil dari Dinas Perhubungan Bali Bapak Mudarte menyampaikan. Meskipun kualitas udara di Bali secara umum relatif baik, namun pihak pemerintah daerah terus melakukan upaya untuk meminimalisir polusi. Diantaranya dengan :
- Mewajibkan uji emisi bagi transportasi umum yang beroperasi di Bali.
- Melakukan kajian Bus Rapid Transit (BRT) untuk urban Sarbagita dan Light Rapid Transit (LRT) untuk memecah kemacetan di seputar Bandara.
Kota Surabaya juga tidak mau ketinggalan. Upaya pengendalian polusi udara dilakukan dengan memperbesar animo masyarakat menggunakan transportasi publik. Yang antara lain dilakukan dengan :
- Melakukan sosialisasi transportasi publik melalui media sosial pemerintah.
- Membuat kebijakan agar masyarakat senang menggunakan transportasi publik. Diantaranya dengan memberikan tarif murah bahkan gratis khusus untuk pelajar dan lansia.
Sedangkan untuk kota Yogyakarta, upaya pengurangan emisi dilakukan dengan memperbanyak Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Sebagai kota terbesar di Provinsi Sulawesi, kota Makassar juga telah melakukan antisipasi untuk mencegah memburuknya polusi.
Hal ini dilakukan dengan penyediaan transportasi publik bernama Teman Bus. Moda transportasi publik ini sudah terintegrasi dengan kereta api antar daerah yang belakangan ini mulai beroperasi.
Tarif yang dikenakan kepada masyarakat agar dapat menikmati layanan Teman Bus juga relatif murah, hanya Rp. 4.600,- saja.
Pendapat para influencer
Selain narasumber dari dinas terkait, diskusi publik kali ini juga menghadirkan para influencer yang mewakili pendapat dari masyarakat, khususnya generasi muda.
Ketika ditanyakan pendapat mereka tentang moda transportasi umum yang saat ini tersedia di masing-masing daerah, para influencer ini memberikan jawaban beragam.
Misalnya saja Tiffany Herman, influencer dari Surabaya. Menurutnya minat anak muda untuk menggunakan transportasi umum cukup tinggi, terlebih dengan adanya Suroboyo Bus dan aplikasi Wira-Wiri. Apalagi tarif yang diberlakukan untuk moda transportasi publik cukup murah.
Hanya saja akses wilayah yang dijangkau moda transportasi umum masih sangat terbatas. Sehingga anak muda lebih memilih naik kendaraan pribadi atau menggunakan grab/gojek demi efisiensi waktu.
Fitriyani, influencer Makassar (sumber : Youtube KBR Indonesia) |
Sedangkan Fitri Yani influencer dari Makassar memberi pendapat yang berbeda. Menurutnya kualitas moda transportasi di Makassar mengalami perkembangan yang signifikan. Fasilitas yang diberikan bertambah bagus dengan akses yang lebih mudah. Sehingga masyarakat merasa lebih nyaman.
Namun pada prinsipnya para influencer ini sepakat, perbaikan moda transportasi umum adalah keharusan untuk menurunkan tingkat polusi dan kemacetan
Penutup
Setiap kota wajib memiliki udara bersih agar layak huni. Dan untuk mewujudkannya sinergitas dengan berbagai pihak perlu dilakukan.
Transportasi publik yang nyaman masih dipandang sebagai salah satu solusi terbaik untuk mengurangi polusi udara. Selain itu penggunaan bahan bakar ramah lingkungan juga merupakan sesuatu yang sangat krusial. Pemerintah juga harus lebih serius memandang persoalan pencemaran udara ini.
Kemenangan koalisi ibu kota dalam kasus polusi udara di Jakarta baru-baru ini, mudah-mudahan menjadi angin segar supaya pemerintah lebih tegas dalam membuat kebijakan tentang pengendalian pencemaran udara dan juga implementasinya.
Proses hukum tuntutan Koalisi Ibu Kota tentang masalah polusi udara di Jakarta (sumber : instagram USSFeeds) |
Semoga dengan kerjasama, kesadaran dan kesungguhan semua pihak, langit biru di seluruh wilayah Indonesia akan terbentang nyata..
Posting Komentar
Posting Komentar